Cerpen sahabat "TAUBAT" Karya: Tri Astuti Handayani

Nov 2, 2010

Sudah terlalu lama Rina menunggu kedatangan Rendra, hampir satu jam waktu telah berlalu. Padahal, sebelumnya dia telah mengirim pesan singkat supaya Rendra segera datang kerumah karena ada sesuatu hal penting yang perlu dibicarakan yaitu mengenai hubungan mereka yang sudah berjalan selama tiga tahun. Rina sangat berharap dan berdoa semoga Rendra bisa ikhlas dan dapat menerima keputusanya nanti.
Sejak ditinggalkan kakaknya, banyak sekali perubahan yang terjadi pada kehidupan Rina. Mengingat penyakit jantung yang membuatnya kehilangan kakak yang sangat disayangi didunia, masih ada rasa tidak rela yang mengganjal
dihatinya karena kakaknya adalah satu-satunya tulang punggug dalam keluarga. Sedangkan ayahnya juga telah tiada beberapa tahun yang lalu karena kecelakaan, justru dengan cobaan-cobaan itulah Rina mendapat Hidayah dari Allah dan ingin bertaubat dijala-Nya.
Hatinya merasa sedikit lega ketika Sang ibu berkata “kakak dan ayahmu mati Syahid, mereka meninggal dijalan Allah karena keduanya tiada ketika sedang bekerja untuk menghidupi keluarganya.
” Ayah dan Kakak memang meninggal ketika perjalanan ketempat kerjanya, jadi tidak heran jika wajahnya terlihat tetap tersenyum meski telah tiada.
Warga sekitar juga tidak percaya ketika mendengar kakak Rina yang terkenal ramah pada semua orang dan rajin beribadah itu telah dipanggil secepat itu keRahmatullah. Ketika diperjalanan kepemakaman tercium bau wangi segar yang berasal dari dalam peti mati kakaknya dan warga sekitar jadi terkejut dengan peristiwa ini, sehingga berbondong-bondong warga ingin mengantarkan sampai kekubur.
Dengan kejadian ini, Ia sangat terharu dan merasa terpanggil untuk segera bertaubat dijalan-Nya. Banyak hal yang kurang penting Ia lakukan selama ini.
Akan tetapi, Rina bukan orang yang jahat. Hanya saja dia terlalu menyukai kehidupan yang bersifat duniawi sehingga membuatnya lupa dengan urusan pada Akherat kelak yang meminta pertanggung jawaban kita selama hidup didunia.
Kematian kakaknya membuat Rina terbuka mata hatinya bahwa hidup bukan hanya sekedar didunia yang tidak diminta pertanggung jawaban apa-apa ,tetapi hidup didunia akan diminta pertanggung jawabanya kelak di Akherat.
Perubahan Rina sangat menghebohkan lingkungan sekitar, karena kasat mata sehingga banyak orang yang berkomentar dan memujinya, tetapi hal itu tidak membuat Iman Rina goyah sedikitpun karena Ia yakin bahwa semua hanya cobaan semata. Jika dia dapat bertahan maka akan lebih dekat dengan Sang pencipta dan sebaliknya, tetapi masih ada sedikit rasa yang mengganjal dihati dan pikiranya yaitu Rendra. Ia adalah seorang laki-laki yang sangat dicintai dan dekat dihati Rina.
Rin… panggil Rendra dari luar rumah sambil mengetok pintu, tetapi suara Rendra tak terdengar sehingga lamunanya tak terbuyarkan. Tiba-tiba Rendra langsung masuk dan duduk disampingnya. “Khusyuk sekali melamunya, sampai tidak kau dengar ketukan pintu dan langkah kakiku, sedang melamunkan aku ya..?”goda Rendra.
Kata-kata Rendra barusan membuat Rina agak sedikit kaget sehingga membuyarkan lamunanya, apalagi ketika melihat Rendra sudah duduk berada disampingnya. Lalu Rina kembali terdiam karena tak kuasa Ia mengatakan sepatah katapun pada kekasihnya itu dan Rendrapun heran dengan sikap Rina yang tak seperti biasanya selalu ceria dan menyambut kedatanganya ketika datang.
Sudah agak lama Rendra duduk disamping Rina tetapi Ia baru sadar bahwa ada perubahan pada diri pacarnya yang sudah hampir dua minggu tidak betemu setelah kepergian kakaknya karena Rina tidak ingin bertemu dengan Rendra dulu, Ia ingin menyendiri dan mencari ketenangan. Rasa rindu yang mendalam membuat Rendra tidak memperhatikan perubahan Rina secara mendetail dan cintanya membuat buta akan segalanya .
Perubahan Rina sangat terlihat karena Ia mengenakan pakaian muslim dan jilbab sehingga auratnya tertutup rapat, ada sedikit rasa heran dan tidak percaya dirasakan Rendra dalam hati melihat perubahan pacarnya itu karena dulu Rina sangat terkenal dengan julukan cewek tomboy, tetapi kini terlihat aura wanita sesungguhnya pada dirinya dan lebih anggun dari biasanya sehingga Rendrapun sangat menyukai dengan perubahannya itu.
Ehm… “Mengenai hal penting apa yang akan kita bicarakan..?” Rendra langsung bertanya pada pokok permasalahanya. Sedangkan Rina masih saja termenung, lalu Ia mengambil nafas dalam-dalam dan panjang. Rendra yang tak tahu apa-apa menjadi semakin panik dan bingung. Ia juga telah mengira bahwa Rina masih stress dan terpukul dengan kepergian kakaknya.
“ Ren… Aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini saja” Kata Rina pelan. “Apa, tidak salah kata-katamu itu Rin…?” Mendadak Rendra kaget dan sangat tidak percaya dengan kata-kata Rina yang terdengar sampai pada telinganya. “Tetapi masalahnya apa Rin, sampai kau tega berkata seperti itu kepadaku..?” Tanya Rendra dengan nada kecewa.
”Apa ada Laki-laki lain yang lebih menyayangi dan mencintaimu dengan tulus sepertiku Rin..?” Tanya Rendra lagi dengan sangat pelan. “Aku tidak pernah menyayangi dan mencintai laki-laki selain dirimu!” Kata Rina lemah. “O… atau hubungan kita yang sudah berjalan selama tiga tahun ini belum cukup untuk membuktikan kesetiaanku padamu…? Apa yang kamu inginkan untuk dapat membuktikan rasa cinta dan sayangku kepadamu?” Tolong kau jawab semua pertanyaanku, dan berikan penjelasan padaku Rin.. jangan hanya diam saja! Kata Rendra lemah.
Rina menggelengkan kepalanya, Rendra menatap wajah rina dengan penuh harapan dan Ia temukan kejujuran pada mata kekasihnya yang tidak dapat berbohong. “Lalu mengapa kau tega lakukan ini semua..?” Tanya Rendra dengan nada agak sedikit emosi. Rina langsung menutup wajahnya dengan kedua tanganya dan tangisnya terdengar terisak karena tidak tega melihat Rendra yang belum bisa menerima keputusanya itu.
“ Aku takut berdosa Ren..!” Jawab Rina tersedu sambil Ia menghirup nafas panjang supaya lebih tenang. “ Hubungan kita selama ini menjadi penghalang Ibadahku dengan Sang pencipta dan rasa sayangku padamu sudah melebihi sayangku pada Allah, maka dari itu aku ingin mengakhiri semuanya, aku mohon tolong pahami aku Ren.. !” Kata Rina semakin tegar dengan kata-kataya dan sementara itu Rendra masih tak kuasa menerima semuanya.
Beberapa menit suasana menjadi hening seketika, mereka berdua mengitropeksi diri masing-masing. Tiba-tiba Rendra berkata dengan sangat tegar “Baiklah, kalau itu memang maumu. Aku akan menerima semua keputusan serta keinginanmu kalau memang itu yang terbaik untukmu, tetapi aku masih membutuhkan waktu karena tidak mudah untuk melupakan semuanya..!” Kata Rendra sinis.
“ Maafkan Aku Ren.. Aku benar-benar ingin bertaubat dijalan-Nya, aku tidak ingin cinta dan rasa sayangku padamu menghalangi niatku untuk lebih dekat Allah karena aku takut bila ajal kan segera menjemput aku belum punya bekal yang cukup..! Jadi, Aku mohon akhiri semua kenangan kita dan jangan kau berharap apa-apa padaku lagi!”
Rendra berdiri lalu bergegas pergi sambil memandang sekilas wajah mantan kekasihnya itu. Rinapun tak kuasa melihat kepergian Rendra, Laki-laki yang sudah tiga tahun berada dihatinya. Tetapi ada rasa damai dan lega yang dirasakan, dari dalam hati Ia berkata “ Jika kita berjodoh pasti akan kembali sebelum ajal memanggilku” dengan nada yang sangat pasrah.
“Lalu tiga bulan berlalu, Rina sudah terlihat sangat khusyuk dengan ibadahnya pada sang pencipta, karena Ia sudah tidak merasakan ganjalan dan keraguan untuk mendekat dengan-Nya. Kali ini sudah tidak ada lagi yang dapat menandingi rasa cinta dan sayangnya kecuali pada Allah, hidupnyapun dia gunakan untuk beribadah.
Suatu ketika dia sedang tidur seakan-akan bermimpi ayah dan kakaknya datang, lalu mengajaknya pergi kesuatu tempat yang sangat indah seperti taman yang banyak dengan bunga-bunga sangat harum dan segar baunya.
Tiba-tiba Rina sadar dan terbangun dari mimpinya, kemudian Ia bergegas mengambil air wudhu lalu salat sampai beberapa rakaat. Badanya menggigil kedinginan dan ketakutan tercampur menjadi satu, tak henti-hentinya Dia berdoa kepada Allah didalam salatnya. Sampai tak terasa air matanya menetes deras sehingga tak kuasa lagi Ia menahanya dan tersungkurlah di atas sajadah sambil menyebut Asma Allah.
Dia merasa ada seseorang yang berjubah putih menghampirinya dengan bau yang sangat wangi dan membawanya pergi ke sebuah rumah yang sangat indah. Disana Ia bertemu dengan kakak dan ayah yang sangat dicintainya ditaman yang penuh dengan bunga yang harum dan segar baunya seperti yang ada didalam mimpinya tadi. Kemudian, Ia merasa nafasnya tersenggal dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di atas sajadahnya.
Raut wajahnyapun terlihat damai serta tersenyum bahagia karena Ia telah menemukan kebahagiaan dialam sana .

0 comments:

Post a Comment

Silakan berkomentar, dimohon menggunakan kata yang sopan. Pilihlah Anonym jika anda tidak mempunyai akun blogspot atau google. terimakasih sudah berkunjung

BIKIN PIN YUK

BIKIN PIN YUK
Bikin pin untuk aksesoris dan souvenir

Statistik