Lantunan adzan hadir dalam suatu senja
Mencegah keheningan, dalam rintik hujan yang ada
Saat telinga terpasang tuk mendengar merdunya
Saat mata tertutup dan bersimpuh menghadap-Nya
Sujudlah di sini dan lupakan dunia
Ketika air menetes deras dari sudut mata
Dan bibir lirih berkata, di mana aku pernah tertawa atas penderitaan mereka
Aku kini berdoa:
Ya Allah, tolong jangan lagi kau balas aku
atas segala perbuatanku
Karena belasan tahun balasan-Mu
Telah membentuk jejak kabut dan angin topan menerpaku
Aku yang pernah mabuk anggur cahaya
Melayang-layang tak henti tujuannya
Tersandung-sandung terbentur batu tua
Berdarah-darah tak ada obatnya
Hanya sujudku pada-Mu yang bisa menutup luka
Hanya sembahku pada-Mu yang bisa menentramkan jiwa
Menambal lubang borok yang lama menganga
Perih, nyeri, sudah mulai terobati rasanya…
Sebutlah nama-Nya lirih berlagu
Dan langit akan membukakan pintu
Rebutlah senyum-Nya dalam temaram lampu di hatimu
Maka Ia akan senantiasa menyambutmu
Noktah Ungu, 2008
Anterohita P
Puisi Sahabat -"Aku Kini Berdoa" Karya Anterohita P
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, dimohon menggunakan kata yang sopan. Pilihlah Anonym jika anda tidak mempunyai akun blogspot atau google. terimakasih sudah berkunjung