sebagaimana Tuhan menitipkan hijau pada daun
menjelmakannya menjadi udara
menyusuri rongga dada
bukan,
aku tak hanya menyimpan segugus rindu
aku simpan semua yang kupunya
sebagaimana alam menyimpan tekateki
tentang malam yang datang sebelum pagi
tentang cahaya yang berharap pada gelap
manusia datang, manusia pergi
usia datang, usia pergi
tidak ada yang menginginkan bisu
sebelum menjelma kata di bumi
Krapyak 17.01.10
3 comments:
sebuah puisi yang bagus sobat :)
mana yg lain, kog cm satu?
wah mas harmono tidak mungkin saya terbitkan semua mas, nanti yang lain pada minta. jadi saya posting sebagai perwakilan saja.
Post a Comment
Silakan berkomentar, dimohon menggunakan kata yang sopan. Pilihlah Anonym jika anda tidak mempunyai akun blogspot atau google. terimakasih sudah berkunjung