Puisi Zawawi Imron -Nenek Moyangku Airmata

Jun 1, 2010

“bisikkanlah kepada angin, perihal terompah kayu yang diketemukan di
gunung sejarah itu!” kata air bah yang tak sampai menimbulkan banjir.
Dahulu di gunung itu terjadi perang antara mentimun melawan durian.
Lewat luka mayat-mayat yang bergelimpangan, tersabdalah sebuah
firman, lantaran yang menang kekuasaan.

dan kabar yang ramai tersiar, di gunung itu ada bayang-bayang
menabur kembang.

1979

1 comments:

Unknown said...

pak, saya sangat suka puisi bapak... bahkan saya sendiri ingin seperti bapak yang ingin melahirkan puisi-puisi yang sangat indah dan terpesona ketika mereka mendengakan alunan puisi saya, namun saya sendiri mempunyai kendala yang tak bisa sya hindari yaitu pertama saya merasa sulit untuk membuat karya puisi, karena disebabkan pikiran saya yang msih belum bisa menuangkan karya tulis tentang puisi, dan kedua saya orangnya pemalu sehingga saya apa bila menulis puisi takut kurang bagus apa lagi saya malu dalam menampilkan sesuatu bila saya harus menampilkan, jadi saya ingin bapak memberikan solusinya.. dan kalao bapak mau membalaskan komentar ini bisa lewat fb saya, nama fb saya Lupus Siepenyejuk Hatiemue,..
Assalam

Post a Comment

Silakan berkomentar, dimohon menggunakan kata yang sopan. Pilihlah Anonym jika anda tidak mempunyai akun blogspot atau google. terimakasih sudah berkunjung

BIKIN PIN YUK

BIKIN PIN YUK
Bikin pin untuk aksesoris dan souvenir

Statistik